Kremes Loft

You'll Never Fly Alone

Kremes Loft

You'll Never Fly Alone

Kremes Loft

You'll Never Fly Alone

Kremes Loft

You'll Never Fly Alone

Kremes Loft

You'll Never Fly Alone

Monday, April 24, 2017

Keajaiban Cuka Apel Untuk Merpati Pos


Sari Cuka Apel adalah Zat alami, yang berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, merupakan sumber alami yang sangat baik mengandung trace & Mikro element. Menuzur Dr. Zsolt Talabér yang merupakan veterinarian sekaligus penulis buku best Seller Vets' Tips For Fancier, cuka apel adalah sumber asam organik yang ideal. Asam organik membantu pencernaan dan mengurangi asupan makanan, dan dengan demikian mencegah perkembakan penyakit yang disebabkan oleh makanan yang tidak tercerna.

sudah diketahui secara luas bahwa keasaman pada cuka apel dapat mencegah dan membunuh Bakter e-coli dan Salmonela. cuka apel yang dicampurkan di air ampuh untuk mencegah salmonela untuk menyebar di air.efek asamnya terus membatasi patogen bahkan didalam usus merpati itu sendiri.bahkan cuka apel menurut salah 1 dokter Unggas di indonesia juga mampu untuk membunuh Virus Newcastle Disease / ND.

Seperti yang lainya , Cuka apel bisa menjadi Overdosis dalam jumlah yang terlalu banyak, hal itu dapat merusak bakteri baik dalam usus merpati. tingginya jumlah asam yang dihasilkan cuka apel, menyerap kalsium dan menghilangkanya dari sistem pencernaan. maka dari itu cuka apel bisa sangat baik apabila diterapkan sesuai dengan dosis yang diancurkan, jadi overdosis pemberian cuka apel dapat di hindari. Dosis yang disarnkan adalah 5-10ml Perliter air. 1 sendok teh = 5ml , 1 sendok makan = 15ml.

Cuka Apel juga bisa digunakan untuk menetralisir parasit di tubuh merpati seperti Kutu dll. maka dari itu pemberian cuka apel untuk mandi merpati setelah Latihan / Lomba yang notabene bercampur dengan merpati lain di dalam dongdang juga dapat mencegah penyebaran parasit & bakteri didalam kandang.

Nah Sekarang tinggal kita sendiri yang menentukan , Perlu atau tidak nya menyediakan cuka apel dikandang kita masing-masing. sekian (Kremes Loft)

Wednesday, April 5, 2017

"Guru" ( Bpk. Karna Tjendra )


Ada pesan menarik yang disampaikan orang tua kami di kampung, "bergurulah kepada orang-orang berilmu, niscaya engkau akan mendapatkannya kendati secuil! ".

Kalimat itu disampaikan seperempat abad silam, namun di kupingku terngiang jelas ketika aku bergabung dengan klub merpati pos Lang Lang Buana (LLB).

Saat ingin menjadi anggota klub Lang Lang Buana, aku tak paham sama sekai dengan aneka ciri dan keunikan merpati pos, sehingga harus berguru kepada anggota maupun senior LLB di jakarta.

orang pertama yang aku datangi adalah Isaac Hadi, ketua LLB periode sekarang, untuk sebuah wawancara. selanjutnya, Henry Gunawan, saat itu ketua LLB. disusul Tody Santoso, selaku pembina dan mantan ketua LLB, terakhir Karna Tjendera atau biasa dipanggil "engkong" oleh orang dekatnya.

selain mereka, untuk memperkaya "ilmu", aku riset kecil-kecilan tentang merpati dan bertanya kepada teman-teman LLB. hasilnya, wuaah ribet, tapi setidaknya aku sudah paham "secuil" tentang merpati pos sehingga bisa menulis untuk sebuah laporan yang diminta kantor.

belakangan, di antara ilmu merpati pos tentang ciri-ciri penerbang short, middle, atau long distance. serta bagaimana merawat merpati pos menjadi jawara, ada juga mengenai eye sign atau ciri mata.

dari obrolan ngalor ngidul dengan sejumlah "guru", aku menemukan orang yang paling pas untuk belajar eye sign -sepertinya tak diminati pemain pos- yakni engkong karna. kebetulan, mungkin juga takdir tuhan, aku bertemu dengan senior llb ini yang tak pelit berbagi ilmu.

ketika bertemu dengannya pertama kali di kandang ancol, jakarta utara, lima tahun silam, aku berdecak kagum karena ilmunya luar biasa tentang merpati pos.

dari pertemuan itu, ada 10 ekor merpati pos andalannya yang kami teliti untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. mulai dari bentuk pupil hingga warna mata: kuning biasa, kuning emas, hitam, atau ungu.

menurutnya, masing-masing warna memiliki nilai. paling tinggi adalah warna ungu dibalut merah tajam. "ungu nilainya 10, sedangkan kuning emas, hitam dan hijau sembilan!" ucapnya kepadaku sambil memperlihatkan merpati pos berwarna mata ungu.

aku mengangguk, tak siap mengajukaan pertayaan susulan. selanjutya, engkong karna memintaku meneliti seekor merpati lainnya sembari memberi hadiah keker, alat peneropong mata made in china.

kami berdua fokus pada mata-mata tajam, ungu, hitam dan kuning emas sekaligus mengevaluasi hasil pengamatan kami. dari "secuil" ilmu yang aku dapat, ada sedikit buah yakni "si gendis pekanbaru". meskipun tidak clocked, namun hasil berguru dengan engkong karna ada buahnya. semoga di lomba berikutnya, ada prestasi yang dicetak oleh kandang "raja langit" di tanjung priok, jakarta utara. (choi)