Wednesday, April 5, 2017

"Guru" ( Bpk. Karna Tjendra )


Ada pesan menarik yang disampaikan orang tua kami di kampung, "bergurulah kepada orang-orang berilmu, niscaya engkau akan mendapatkannya kendati secuil! ".

Kalimat itu disampaikan seperempat abad silam, namun di kupingku terngiang jelas ketika aku bergabung dengan klub merpati pos Lang Lang Buana (LLB).

Saat ingin menjadi anggota klub Lang Lang Buana, aku tak paham sama sekai dengan aneka ciri dan keunikan merpati pos, sehingga harus berguru kepada anggota maupun senior LLB di jakarta.

orang pertama yang aku datangi adalah Isaac Hadi, ketua LLB periode sekarang, untuk sebuah wawancara. selanjutnya, Henry Gunawan, saat itu ketua LLB. disusul Tody Santoso, selaku pembina dan mantan ketua LLB, terakhir Karna Tjendera atau biasa dipanggil "engkong" oleh orang dekatnya.

selain mereka, untuk memperkaya "ilmu", aku riset kecil-kecilan tentang merpati dan bertanya kepada teman-teman LLB. hasilnya, wuaah ribet, tapi setidaknya aku sudah paham "secuil" tentang merpati pos sehingga bisa menulis untuk sebuah laporan yang diminta kantor.

belakangan, di antara ilmu merpati pos tentang ciri-ciri penerbang short, middle, atau long distance. serta bagaimana merawat merpati pos menjadi jawara, ada juga mengenai eye sign atau ciri mata.

dari obrolan ngalor ngidul dengan sejumlah "guru", aku menemukan orang yang paling pas untuk belajar eye sign -sepertinya tak diminati pemain pos- yakni engkong karna. kebetulan, mungkin juga takdir tuhan, aku bertemu dengan senior llb ini yang tak pelit berbagi ilmu.

ketika bertemu dengannya pertama kali di kandang ancol, jakarta utara, lima tahun silam, aku berdecak kagum karena ilmunya luar biasa tentang merpati pos.

dari pertemuan itu, ada 10 ekor merpati pos andalannya yang kami teliti untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. mulai dari bentuk pupil hingga warna mata: kuning biasa, kuning emas, hitam, atau ungu.

menurutnya, masing-masing warna memiliki nilai. paling tinggi adalah warna ungu dibalut merah tajam. "ungu nilainya 10, sedangkan kuning emas, hitam dan hijau sembilan!" ucapnya kepadaku sambil memperlihatkan merpati pos berwarna mata ungu.

aku mengangguk, tak siap mengajukaan pertayaan susulan. selanjutya, engkong karna memintaku meneliti seekor merpati lainnya sembari memberi hadiah keker, alat peneropong mata made in china.

kami berdua fokus pada mata-mata tajam, ungu, hitam dan kuning emas sekaligus mengevaluasi hasil pengamatan kami. dari "secuil" ilmu yang aku dapat, ada sedikit buah yakni "si gendis pekanbaru". meskipun tidak clocked, namun hasil berguru dengan engkong karna ada buahnya. semoga di lomba berikutnya, ada prestasi yang dicetak oleh kandang "raja langit" di tanjung priok, jakarta utara. (choi)

0 comments:

Post a Comment